Jumat, 03 Mei 2013

Mengapa Wanita Tidak Diiming-imingi Dengan Suami Di Surga?

Di dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala mengiming-imingi kaum laki-laki dengan menyebutkan bidadari dengan segala kecantikan dan keindahannya. Kenapa untuk wanita, Allah tidak mengiming-imingi mereka dengan laki-laki di Surga? Pertanyaan ini bisa dijawab sebagai berikut:

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لاَ يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُوْنَ (23)

“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.” (QS. Al-Anbiyaa’: 23).
Akan tetapi, tidak ada masalah jika kita berusaha mencari hikmah dan mengambil faedahnya. Dan diantara hikmahnya adalah sebagai berikut:
Pertama, sesungguhnya termasuk tabiat wanita adalah sifat malu. Oleh karena itulah, Allah Ta’ala tidak mengiming-imingi mereka dengan sesuatu yang mereka merasa malu terhadapnya.
Kedua, sesungguhnya kerinduan laki-laki terhadap wanita tidaklah sama dengan kerinduan wanita terhadap laki-laki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ.

“Tidaklah aku tinggalkan sebuah fitnah (cobaan) setelahku yang lebih berbahaya terhadap kaum laki-laki melebihi fitnahnya kaum wanita.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4706).
Kerinduan terbesar laki-laki adalah kepada wanita. Oleh karena itulah, Allah Ta’ala menyebutkan ada isteri-isteri di Surga dengan segala keindahannya agar mereka mau mencari di sana. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَهُمْ فِيْهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ (25)

“Dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci…” (QS. Al-Baqarah: 25)

Yakni suci dari segala macam aib dan kekurangan. Mereka disifati dengan suci akhlaqnya, suci tubuhnya (tidak ada lagi haidh, nifas, air ludah, atau bau yang tidak sedap), suci lisannya dan sangat sopan tutur katanya, suci pandangannya (menjaga pandangannya dan hanya melihat kepada suaminya saja), serta sempurna kecantikannya. (Diringkas dari Tafsiir al-Kariim ar-Rahmaan, surat al-Baqarah: 25).

Bahkan Allah juga menyediakan bidadari-bidadari yang cantik di sana, yang sama sekali belum pernah disentuh oleh jin dan manusia.

Adapun wanita, maka kerinduan mereka adalah kepada perhiasan yang berwujud pakaian dan perhiasan. Kerinduan mereka kepada perhiasan mengalahkan kerinduannya kepada laki-laki.

Ketiga, Syaikh Muhammad bin Sholih al-’Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya Allah Ta’ala menyebutkan para istri untuk para suami dikarenakan suamilah yang mencari dan menginginkan hal itu, (bukan sebaliknya).” (Fatawa Al-Mar’ah, hal. 219).

Oleh karena itulah, dalam masalah melamar seorang gadis, apabila gadis itu ditanya kemudian diam saja, maka diamnya itu adalah jawaban setuju. Hal ini karena wanita itu memiliki tabiat berupa sifat malu.

Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga, sahabat dan umat beliau sampai hari Kiamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar