Rabu, 24 April 2013

Burung yang Mengadu Pada Nabi Muhammad


Suatu hari tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam perjalanan bersama para sahabat, maka di saat itu ada seekor burung berkicau di atas kepala beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tanpa henti.

Kemudian salah seorang sahabat menangkap dan menyingkirkan burung itu karena terus berkicau di atas kepala Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memahami kicauan burung tersebut, dimana burung itu mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa telur-telur burung itu telah diambil.


Maka Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berkata : "Siapa yang telah mengagetkan burung itu dengan mengambil telurnya?",

salah seorang sahabat menjawab : "Akulah yang sudah mengambilnya wahai Rasulullah”,

kemudian beliau meminta untuk mengembalikannya.

Tentunya diperbolehkan mengambil telur burung, namun karena burung tersebut mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga sekedar mengagetkan burung pun beliau larang apalagi dengan mengambil telur-telurnya. Sehingga hewan pun mengetahui kelembutan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang memberi kasih sayang dan perhatian kepadanya, maka terlebih lagi kasih sayang dan perhatian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diberikan kepada umat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. wallahu a'lam

Sumber rujukan : Kitab Adaabul Mufrad Al Imam Bukhari



Iblis Suka Mendekati Orang Marah

Suatu hari, Rosulullah Saw bertamu ke rumah Abu Bakar. Ketika sedang bercengkerama dengan Nabi Saw, tiba-tiba datang seorang Arab badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini Rasulullah tersenyum.
Kemudian orang badui itu kembali memaki Abu Bakar. kali ini, makian dan hinaannya makin kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan senyum.


Semakin marahlah orang badui ini. untuk ketiga kalinya, ia mencela Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. kali ini selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang badui itu. Terjadilah perang mulut. Seketika itu, Rasulullah meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapknan salam.
Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian, Abu Bakar berkata, "Wahai Rosulullah, janganlah anda biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku."
Rasulullah menjawab, "Sewaktu ada seorang Aarab badui datang lalu mencelamu, dan engkau tidak menanggapinya, aku tersenyum karena karena banyak malaikat disekelilingmu yang akan membelamu dihadapan ALLAH. Begitupun yang kedua kali, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya.
Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya dan membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu. Hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya."

Biografi Shahabat Abu Bakar Ash Shiddiq

Pada mulanya ia adalah salah seorang Kuraisy yang kaya. Setelah masuk islam, ia menjadi orang yang sangat sederhana. Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota Mekkah. Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanyaAbdullah bin Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Ka’bah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin ‘Amir .


Di kalangan kaumnya dikenal dengan al-‘Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah berkata; “Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (‘Atiq) dari api neraka”. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-‘Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya.
Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair, “Ketika para sahabat sedang kumpul dalam suatu majlis, seseorang bertanya kepada Abu Bakar. “Apakah kamu pernah minum khomer pada masa Jahiliyah?” kata orang itu. Beliau menjawab, “Aku berlingung kepada Allah. “Kenapa” orang itu bertanya. “Saya dapat menjaga kehormatan diriku dan muruah. Sebab orang yang minum khomer hilang kehormatannya dan muruahnya” jawab Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah berkata, “Abu Bakar benar. Abu Bakar benar.” Dari Aisyah ‘Aisyah r.a. berkata, “Demi Allah, Abu Bakar r.a. belum pernah membaca syair pada masa Jahiliyah dan Islam. Beliau dan Utsman bin ‘Affan tidak pernah meminum khomer/arak.”
Pada waktu Rasulullah wafat, kaum muslimin mulai guncang dan kebinggungan akan keberlangsungan Islam. Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini, beliau dengan lantang berkata; “ Siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad (Rasulullah), maka Muhammad sudah wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah SWT itu hidup dan tidak akan mati.” Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat Islam. Hingga akhirnya Allah SWT menguatkan keimanan mereka.
Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum muslimin pada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam untuk pertama kali yang didasarkan pada syuro’ (musyawarah). Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau berkata; “Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka kalian harus menolongnya dan sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran adalah amanah dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terhadap yang benar. Orang-orang yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku memberikan haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah hingga aku ambil hak-hak itu darinya.”
Istri-istri beliau; Ummu Rumman binti ‘Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma’ binti ‘Umais dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 anak perempuannya; Asma’, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum.
Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan. Wafat pada tahun 12 H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat. Dikuburkan di dekat kuburan Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah.
Beliau sangat pandai dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan juga penceritaannya. Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang disegani dan senangi karena sikapnya yang bijak. Selama hidupnya belum pernah minum khomer dan menyembah patung. Ketika di Yaman, seorang syeik dari al-Azd pernah memberitahu tentang hadirnya kenabian Muhammad Saw. Beliau orang pertama yang meyakini dan mempercayai kenabian Muhammad. Seperti halnya berita yang disampaikan Waroqoh bin Naufal kepada beliau mengenai kenabian Muhammad Saw.
Pada waktu hijrah, beliau menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan hijrah itu, begitu juga ketika Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam firman Allah; “…sedang ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua Hiro..(QS.at-taubah:40). Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama menjadi amir (ketua) rombongan kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang pertama yang menjadi imam sholat setelah wafatnya Rasulullah.
Diantara orang-orang yang memeluk Islam atas jasanya adalah; az-Zubair bin al-Awwa, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin ‘Auf, Saad bin Abu Waqos, Tholhah bin Ubaidillah, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orang-orang yang diberitakan masuk surga. Termasuk beliau juga.
Beliau telah memerdekakan 7 orang; Bilal, ‘Amir bin Fahiroh, Zanirah, Nahdiyah dan anak perempuannya, Jariyah bani Muammal dan Ummu ‘Abis. Mengumpulkan mushaf yang tersebar di pelbagai pelosok. Beliau juga orang yang sangat tegas memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islam) dan engan membayar zakat. Pada masa beliau memangku kholifah, syiar Islam tersebar melalui penaklukan ke pelbagai negara. Inilah sejarah awal penaklukan dalam Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan. Diantara riwayat hadits dari beliau; Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku do’a dalam sholat.” Rasulullah menjawab: “berdoalah dengan ini; “Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman katsiro…(Wahai Allah, aku banyak berbuat kedhaliman, tidak ada orang yang boleh berikan ampunan dosa-dosa dholimku kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas semua dosa-dosaku dan berilah kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemberi Ampunan dan Kasih sayang” (HR.Bukhori)
Apa kata Rasulullah mengenai pribadinya: “Tidak seorangpun diantara manusia yang lebih banyak dari Abu Bakar dalam menjaga diriku denganm jiwa dan hartanya. Sekiranya dibolehkan aku menjadikan teman baik diantara manusia niscaya saya jadikan Abu Bakar sebagai teman baik. Akan tetapi pertemanan dan persaudaraan atas nama Islam itu lebih utama. Silahkan kalian tutup setiap pintu untukku di masjid kecuali pintu Abu Bakar (HR.Bukhori).
Dalam hadits lain disebutkan,suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat; “ Siapa diantara kalian yang hari ini berpuasa.” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul. “Siapa diantara kalian yang telah memberi makan orang miskin?” Abu Bakar menjawab; “Saya, Wahai Rasul.” “Siapa diantara kalian telah mendoakan dan menjenguk orang sakit?” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul.” Setelah itu Rasulullah bersabda; “Sekiranya sifat dan perbuatan tersebut dilakukan oleh seseorang maka kelak dia akan masuk surga.”
Wasiat Abu Bakar kepada Umar sebelum ajal menjemputnya sebagaimana diceritakan Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith “Pada waktu ajal hendak menjemputnya, beliau memangil Umar. Beliau berkata, “Wahai Umar, ingatlah bahwa ada amalan untuk Allah yang dilakukan siang hari yang Allah tidak akan menerima amalan itu di waktu malam. Dan ada amalan untuk Allah yang di malam hari yang tidak akan diterima di waktu siang. Allah tidak menerima amalan sunnah sehingga yang wajib dilaksanakan. Timbangan amal baik di akherat menjadi berat karena mengikuti jalan kebenaran di dunia hingga Allah beratkan timbangan atas mereka. Dan timbangan (baik) manusia berkurang di akherat karena manusia mengikuti jalan sesat/batil selama di dunia.
Ketika beliau wafat, Ali bin Tholib berkata; “Semoga Allah memberikan rahmat kepada Abu Bakar, Kamu adalah saudara Rasulullah, kawan dekat, penghibur duka lara, dan kawan dalam bermusyawarah. Kamu adalah orang pertama yang berislam, yang paling ikhlas beriman kepada Allah dan Rasulul-Nya, yang paling baik dalam persahabatan dan paling mulia diantara kaum lainnya. Kamu juga yang paling serupa dengan Rasulullah ketika diam dan gerak. Allah telah angkat derajat namamu, wahai Abu bakar dalam tingkatan yang paling tinggi. Allah berfirman; “ Dan orang yang percaya dengan kenabian Muhammad.
Dalam riwayat Asakir dari al-Ashma’y disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau berdo’a “Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan.”

Senin, 22 April 2013

Shalawat Nariyah

Shalawat Imam Ibrahim Ibn Muhammad al-Taziy
اَللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً . وَسَلِّمْ سَلاَمًا تآمًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِالَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ . وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ . وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ . وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ . وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ . وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ .
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan kesejahteraan yang paripurna kepada junjunan kami, Nabi Muhammad, yang dengan perantaraan beliau itu terlepas semua ikatan, lenyap segala kesusahan, ditunaikan segenap kebutuhan, diperoleh segala keinginan, dicapai akhir yang baik, dan dimintakan untuk diberikan air dari awan berkat wajahnya yang mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, dalam setiap kejapan mata dan tarikan napas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.”
Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan “shalawat Tafrijiyah”, yang berarti melapangkan kesulitan. Sebagian ulama menamakannya dengan shalawat Taziyah lantaran dinisbahkan kepada penyusun shalawat tersebut, Syaikh Abu Ishaq Ibrahim al-Taziy. Sebagian lainnya menamakannya shalawat Kamilah, artinya yang sempurna, penamaan ini dikutip dari redaksi shalawat itu sendiri. Sebagian ulama juga menamakannya dengan sebutan shalawat al-Qurthubiyyah karena imam al-Qurthubiy merupakan salah satu ulama yang paling banyak meriwayatkan keistimewaan rahasia shalawat tersebut.
Shalawat Tafrijiyyah ini juga disebut shalawat Nariyah oleh penduduk Maghrib (Maroko) yang berarti api karena sifatnya yang mustajab. Lantaran apabila mereka ingin mendapatkan kesuksesan hajat dan terhindar dari bahaya, kemudian mereka berkumpul di satu majelis membaca shalawat tersebut bersama-sama sebanyak 4444 kali, maka mereka mendapatkan apa yang mereka niatkan, segala hajat akan terkabul dengan cepat seperti cepatnya kobaran api yang membakar jerami.[1]
Utamanya bilangan 4444 kali shalawat Tafrijiyyah dibaca oleh satu orang dalam satu waktu. Namun apabila terasa berat, jumlah 4444 kali itu bisa juga dibaca secara kolektif, misalnya oleh 40 orang, yang masing-masing membaca 111 kali dan sang pemandu menggenapi empat bilangan sisanya.
Tentang shalawat ini, Imam al-Qurthubiy menuturkan bahwa siapa saja yang membacanya secara rutin setiap hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau lebih, Allah akan melenyapkan kecemasan dan kesusahannya, menghilangkan kesulitan dan penyakitnya, memudahkan segala urusannya, menerangi hatinya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan rizkinya, membukakan baginya segala pintu kebaikan, dan lain-lain.[2]
Ahlul Asrar menamakan shalawat Tafrijiyyah dengan nama “ مفتاح الكنز المحيط لنيل مراد العبيد “ (kunci perbendaharaan samudra untuk menggapai tujuan hamba). Imam al-Sanusiy berkata: “Siapa saja yang melazimi membaca shalawat Tafrijiyyah setiap hari sebanyak 11 kali, maka seakan-akan rizki dari langit turun kepadanya dan rizki dari bumi tumbuh untuknya.”
Imam al-Dinawariy mengatakan: ”Siapa saja yang lazim membacanya 11 kali setiap selesai shalat dan ia menjadikan wiridannya, maka rizkinya tidak pernah putus. Siapa saja yang lazim membacanya setiap selesai shalat shubuh sebanyak 41 kali, maka segala hajatnya akan diijabah. Siapa saja yang lazim membacanya setiap hari 100 kali, maka akan mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan segala hal melebihi apa yang ia sangka. Siapa saja yang lazim membacanya setiap hari sebanyak 313, maka Allah akan membukakan baginya tabir segala rahasia. Siapa saja yang lazim membacanya 1000 kali, maka Allah akan memberikan sesuatu yang tidak bisa disifati oleh manusia, mata manusia belum pernah melihatnya, telinga manusia belum pernah mendengarnya dan belum pernah terlintas dalam hati mereka.[3]
Dalam redaksi shalawat ini terdapat permohonan kepada Allah dengan bertawassul kepada Rasulullah sebanyak 8 kali. Satu kali dengan menyebut nama Rasulullah menggunakan isim zhahir, dan 7 kali dengan menggunakan isim Dhamir (kata ganti). Susunan seperti ini tidak ditemukan pada redaksi shalawat lainnya.
Pengarang kitab Sirrul Asrar mengatakan “Fadhilah shalawat Nariyah atau shalawat kamilah yang disebutkan di atas akan didapatkan dengan syarat mudawamah (konsisten) membacanya.[4]


Keutamaan Shalawat al-Fatih



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Artinya: “Ya Allah berikanlah shalawat kepada penghulu kami Nabi Muhammad yang membuka apa yang tertutup dan yang menutupi apa-apa yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.”
Keutamaan shalawat al-Fatih disebutkan dalam nazham al-Yaqutah al-Faridah:
وفضل فريدة على كل صيغة
                    كفضل سُرى القطا على دب نَملة
Keutamaan shalawat al-Fatih yang terkenal dengan sebutan al-Yaqutah al-Faridah atas redaksi shalawat lainnya seperti lebih hebatnya burung Qatha berjalan di waktu malam dibandingkan dengan rayapan semut.
فما صيغة من الصلاة على النبي
                          تقاربـها في وصلة ومثوبـة
Tidak ada bentuk shalawat kepada Nabi yang membandinginya untuk seseorang bisa wushul kepada Allah dan mendapat pahala.
فما حد فضلها ولا قيس في الـحجا
                    اذ الفضل من ورا العقول السليمة
Keutamaannya tidak bisa dibatasi dan tidak bisa dianalogikan oleh akal. Karena keutamaan yang Allah berikan tidak bisa dipikirkan akal cerdas manusia.
وكم صيغ لـها تفوق خرائدا
                      وان شئتها فسل حُـماة الطريقة
Shalawat al-Fatih memiliki banyak bentuk redaksi yang lebih mahal dari mutiara berharga. Jika engkau menginginkannya, maka bertanyalah kepada pelindung thariqah.
بها انطوت الفلا بأسرع لَمحـة
                       بِها تسبق العرجاء كل صحيحة
Keutamaannya dapat melipat tempat yang luas dengan sekejap mata. Dengan membaca shalawat al-Fatih orang yang pincang dapat mendahului berlarinya orang yang sehat.
وكم من غنيمة تحاز بذكرها
                    ولا سـيما في الليل بعـد عتيمة
Banyak keberuntungan yang dapat diraih dengan membaca shalawat al-Fatih. Terutama apabila dibaca pada malam hari selepas shalalat isya.
فتعـدل منها مرة خَمسمائة
                       نَهارية منها لضعف الْمـثوبـة
Keutamaan satu kali membacanya di waktu malam seperti 500 kali membacanya di waktu siang lantaran pahala menjadi berlipat ganda.
وكم من قصور في جـوار مُحمد
                    وحور حسان والْجـواري وغلمة
Banyaknya istana dan berdampingan dengan Nabi Muhammad serta para bidadari yang cantik dan pelayan-pelayan dari wanita dan pria.
وكم حجج وعمـرة مع غـزوة
                     وكم من مئين من الـوف عديدة
Mendapat pahala haji, umrah dan berperang ratusan dan puluhan kali.
واربعمائة سنـــون تكفــر
                        بِمائة مــــرة بليلة جُمعة
Seandainya seseorang melakukan dosa sebanyak 400 tahun, maka dosa itu akan diampuni oleh Allah dengan sebab membaca shalawat al-Fatih sebanyak 100 kali pada malam jum’at.
لَها من مــراتب ثَمان فبعضها
                       سليل سـعيد باح مـنها بنقطة
Keutamaannya memiliki 8 martabat sebagiannya telah diungkap oleh putra said yang bernama Syaikh Umar Ibn Said al-Futiy dengan satu titik.
ومنها بـكل مرة سـتمائة
                      من الف صلاة الملأك الانس جِنة
Diantaranya: membaca shalawat al-Fatih satu kali sama dengan 600 kali dari ribuan shalawat para malaikat, manusia dan jin.
من اول خلقهم الى وقت ذكرها
                          باذن تِجانـي ولـو بوسيطة
Dari awal mereka diciptakan sampai waktu shalawat al-fatih diucapkan. Dengan adanya izin dari Sayid Ahmad al-Tijaniy sekalipun dengan perantara.
وكم من تضائف لأولى وثانية
                          وثالثة وهـكذا لــلأخيرة
Banyak sekali pelipat gandaan pahala dalam membaca shalawat al-Fatih yang pertama, kedua sampai seterusnya.
ومنها ضعاف ذكر كل العوالِم
                        بسـتة الآف وغفـران زلـة
Pahala yang berlipat sebanding dengan dzikir yang dilakukan oleh makhluk di alam ini dengan 6000 kali lipat dan mendapat ampunan dari segala dosa.
فلا تتركن شـاذة من ذنـوبنا
                        ولا فاذة منها لعظم الْمــزية
Oleh sebab itu janganlah engkau tinggalkan, lantaran membacanya menghilangkan dosa-dosa kita dan mendapat keutamaan tersendiri dari yang lainnya.
وموت على الاسلام افضل نعمة
                         اذا دُمْتَ منها مــرة للمَنِية
Wafat dalam agama islam yang merupakan ni’mat tertinggi, apabila engkau melazimi shalawat al-Fatih setiap hari satu kali sampai kematian menjemput.
ولا بد من اذن صحيح من احمدا
                        ولـو بوسـائط لنيل الفضيلة
Syarathnya adalah mendapat izin dari sayid Ahmad al-Tijaniy sekalipun melalui perantara agar mendapat keutamaannya.
مع الاعتقاد انها في صحيفة
                   من النور انزلت بأقـــلام قدرة
Disertai keyakinan bahwa shalawat al-Fatih itu datang berupa lembaran dari cahaya yang turun dengan kalamullah
وعد الرماح عشرةً من شروطها
                  وقال بكتمها ســوى عن خُويصة
Pengarang kitab Rimah Hizb al-Rahim menyebutkan 10 persyaratan. Beliau mengatakan 10 syarat tersebut tidak diketahui kecuali oleh orang-orang khusus.
واما ثوابـها العميم فحـاصل
                      لسـائر خلق الله دون شـريطة
Pahalanya meratai bagi seluruh ciptaan Allah tanpa 10 syarat.
وعن سيدي البكري من عنه انزلت
                       فـداء من الْجـحيم منها بِمَرة
Diriwayatkan dari sayid al-Bakriy bahwa shalawat al-fatih diturunkan sebagai tebusan dari neraka jahim sekalipun dibaca sekali.
فـوالله ما رأيت ذكـرا مقاربا
                       لـها بعد رُتبة الاسامي العظيمة
Demi Allah, aku tidak pernah melihat satu dzikir yang mendekatkan diri kepada Allah yang memiliki tingkatan yang agung seperti shalawat al-Fatih.
فلا تفتـرن عنها فتندم في غـدٍ
                       نـدامة كُسْعِي وصاحـب بَتة
Janganlah engkau melalaikannya sehingga menyesal dikemudian hari seperti penyesalan seorang yang bernama kusaiy dan seperti orang yang menetapkan keputusannya (al-farazdaq).
فعَض عليها بالنـواجـذ سرمدا
                     فتسموا على اقـطاب كل وسيلة
Peganglah sekuat-kuatnya dengan gigi gerahammu selamanya, maka engkau akan mendapat derajat menjadi Aqthab dengan segala wasilah.
فـلا تعدلـن عنها الى اي صيغة
                    اذا كنت يا أخي من اصحاب نُهية
Janganlah engkau pindah kepada bentuk shalawat lainnya, apabila engkau termasuk orang yang cerdas.
حوت سر كل صيغة في العوالـم
                      وزادت بأسـرار وأشيا عـزيزة
Di dalam shalawat al-Fatih telah mencakup setiap bentuk shalawat yang ada di alam. Dan lebih unggul dengan banyak rahasia serta banyak sesuatu sangat mahal nilainya.
ورَبـى بـها عُبيدة بن محـمد
                       وابـدى عجيبة بميـزاب رحمة
Keutamaan Shalawat al-Fatih juga dijelaskan oleh syaikh Ubaidah Ibn Muhammad, beliau memunculkan hal-hal ajaib dalam kitabnya yang bernama Mizab al-Rahmah.
فيا رب جـازه وكل مؤلِــف
                        بخير واحســان عن الاحمدية
Ya Allah, balaslah beliau dengan kebaikan-kebaikan dan berikanlah balasan yang baik kepada setiap pengarang yang mengikuti ajaran Sayid Ahmad al-Tijaniy.
dikutip dari risalah:
فَوَاتِحُ الْمَفَاتِح
فِي اِبْرَازِ اْلأَسْرَارِ مِنْ كُنُوْزِ صَلاَةِ اْلفَاتِح