Rabu, 17 April 2013

Memandang Orangtua termasuk ibadah



J Memandang Orangtua termasuk ibadah J
            Menurut Ibnu Abbas Ra. Rasulullah Saw bersabda: “Seorang anak yang memandang kepada Orangtuanya dengan pandangan cinta, akan dicatat Allah seperti amal-amal orang yang naik haji mabrur” (R. Ar-Rafi’I dalam sejarah kaspi dan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abil Iman).
Di dalam hadist lain diriwyatkan : “Seorang anak yang berbakti kepada kedua Orangtuanya, dan memandang kepada keduanya dengan rahmat dan penuh kasih, maka Allah akan mencatat pada tiap pandangannya itu senilai satu kali Haji mabrur”. Lalu ada orang yang bertanya : “Bagaimana kalau ia memandangnya seratus kali setiap hari?” Nabi Saw menjawab : “Allah maha besar dan maha pengasih, hanya dia yang bisa menghitungnya, kuat dalam segala-galanya, kehendak dan iradat-Nya tak terbatas”.
Dalam riwyat lain yang dibawakan oleh Al-Baihaqi dikatakan : “Apabila seorang anak melihat ayahnya dengan pandangan yang gembira, maka ia seperti telah membebaskan jiwa seseorang”. Dan ada yang bertanya : “Ya Rasulullah, meskipun melihatnya 360 kali?” Beliau bersabda lagi : “Allah maha besar dari itu!”.
Ibu kaum Mukminin Aisyah Ra berkata, bahwa Rasulullah bersabda : “Penglihatan pada tiga hal termasuk ibadah; melihat kepada ibu-bapak, melihat Al-mushaf (Al-Qur’an), dan melihat laut” (R. Abu Na’im, dan diriwayatkan juga oleh Abu Daud dengan sedikit perubahan : “Melihat Ka’bah, melihat wajah kedua Orangtua, dan melihat kitab Allah”).
Menurut beberapa orang sahabat, Raulullah pernah bersabda : ‘ Lima hal termasuk dari ibadah ialah; melihat Al-Mushaf, melihat ka’bah, melihat kedua orangtua, melihat zam-zam menggugurkan kesalahan, dan melihat wajah orang lain”. (R. Ad-Daruthni)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar