J Memandang Orangtua termasuk ibadah J
Menurut Ibnu Abbas
Ra. Rasulullah Saw bersabda: “Seorang anak yang memandang kepada Orangtuanya
dengan pandangan cinta, akan dicatat Allah seperti amal-amal orang yang naik
haji mabrur” (R. Ar-Rafi’I dalam sejarah kaspi dan oleh Al-Baihaqi dalam
Syu’abil Iman).
Di
dalam hadist lain diriwyatkan : “Seorang anak yang berbakti kepada kedua
Orangtuanya, dan memandang kepada keduanya dengan rahmat dan penuh kasih, maka
Allah akan mencatat pada tiap pandangannya itu senilai satu kali Haji mabrur”.
Lalu ada orang yang bertanya : “Bagaimana kalau ia memandangnya seratus kali
setiap hari?” Nabi Saw menjawab : “Allah maha besar dan maha pengasih, hanya
dia yang bisa menghitungnya, kuat dalam segala-galanya, kehendak dan iradat-Nya
tak terbatas”.
Dalam
riwyat lain yang dibawakan oleh Al-Baihaqi dikatakan : “Apabila seorang anak melihat
ayahnya dengan pandangan yang gembira, maka ia seperti telah membebaskan jiwa
seseorang”. Dan ada yang bertanya : “Ya Rasulullah, meskipun melihatnya 360
kali?” Beliau bersabda lagi : “Allah maha besar dari itu!”.
Ibu
kaum Mukminin Aisyah Ra berkata, bahwa Rasulullah bersabda : “Penglihatan pada
tiga hal termasuk ibadah; melihat kepada ibu-bapak, melihat Al-mushaf
(Al-Qur’an), dan melihat laut” (R. Abu Na’im, dan diriwayatkan juga oleh Abu
Daud dengan sedikit perubahan : “Melihat Ka’bah, melihat wajah kedua Orangtua,
dan melihat kitab Allah”).
Menurut
beberapa orang sahabat, Raulullah pernah bersabda : ‘ Lima hal termasuk dari
ibadah ialah; melihat Al-Mushaf, melihat ka’bah, melihat kedua orangtua,
melihat zam-zam menggugurkan kesalahan, dan melihat wajah orang lain”. (R.
Ad-Daruthni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar