kisah Sunan Kalijaga
Sebuah kisah nyata dari Tanah Cirebon tepatnya dekak makam petilasan
Kanjeng Raden Said atau sering disebut Sunan Kalijaga. Beliau adalah
salah satu dari walisongo, dimana beliau berasal dari demak dan
menyebarkan Agama Islam di seluruh penjuru Tanah Jawa. Kalijaga
mengandung makna, "Kali" artinya Dua, sedangkan "Jaga" artinya menjaga,
Nabi Muhammad dalam wasiat terakhirnya berwasiat bahwa kita harus
menjaga dua, yaitu Al Quran dan Hadist, Sunan Gunung jati mewariskan
hanya dua, Musholah dan orang fakir miskin, dan dua hal yang ketiga
adalah orang tua dan mertua.
Berikut salah satu kisah Sunan Kalijaga di daerah Cirebon
Pada Suatu hari, tepatnya pada hari jum'at. Kanjeng Sunan memerintahkan
kepada masyarakat sekitar untuk mengerjakan Shalat Jum'at, karena
msayartak masih kental dengan agama Hindu, sehingga jaamah yang berhasil
dikumpulkan hanya sebanyak 39 orang. Untuk menjalankan Shalat Jum'at
salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah jamah paling sedikit 40
orang. Jadi Kanjeng Sunan Kalijaga memerintahkan pada masyarakatnya
untuk mencari sat orang lagi untuk melaksanakan Shalat Jum'at. Saat
salah satu masyarakat yang mencari berhasil menemukan 1 orang dimana
orang tersebut sedang memancing ikan di sungai. Pada saat itu, pemancing
itu sedang bagus rejekinya. "Hai fulan, saya di suruh kanjeng Sunan
Untuk untuk mencari satu orang untuk ikut jamaah sholat Jum'at" kata
murid sunan. "saya tidak mau, rejeki ku saat ini sedang bagus" kata
pemancing itu. Kemudian pesuruh kanjeng kembali untuk menghadap Kanjeng
Sunan dan melaporkan kejadian tersebut. Kemudian Kenjeng Sunan
memerintahkan kepada pesuruh "katakan kepada nya bahwa ini adalah
perintahku" Kembali lah kamu ke tempat si fulan, tetapi fulan tetap
menolaknya. Dan untuk yang kedua kalinya murid kanjeng sunan kembali
menghadap dan menyampaikan kegagalannya dalam pengajak si Fulan. Kanjeng
Sunan Kalijaga mulai marah dan menyuruh pesuruh untuk kembali ke tempat
si fulan " katakan padanya, jika dia tidak mau menuruti titahku ini,
hanya monyet yang tidak shalat" lalu kembalilah pesuruh itu ke tempat si
Fulan memancing dan mengatakan pesan dari Kanjeng Sunan, seketika s
Fulan berubah menjadi kera(monyet).
Sampai sekarang kera-kera di daerah petilasan sunan kalijagacirebon
masih, dan jumlahnya 40 ekor. walaupun beranak, tetapi saat hari jumat
pasti jumlahnya 40 ekor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar